KitabIhya Ulumuddin adalah sebuah kitab monumental karya Imam Al Ghazali yang sangat terkenal dan telah banyak dibaca oleh pelbagai kalangan. Download Telegram About. Blog. Apps. Platform. Join Kitab Ihya' 'Ulumuddin. 1.24K subscribers. Kitab Ihya' 'Ulumuddin. 460 KabarMakkahCom - Dalam sebuah kitab fenomenal tentang dunia tasawuf, Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghozali bercerita tentang 2 nelayan yang pergi memancing ikan. Mereka sama- sama sudah berdiri di pinggir sungai, kedua nelayan itu masing-masing melemparkan alat pancingnya ke sungai. Sebelum melemparkan mata kail pancingnya nelayan pertama berdo’a: penjelasan kitab al arbain an nawawiyah) alhamdulillah, pc ldnu kab kediri kembali menerbitkan buku pegangan untuk para muballigh, santri dan umat islam secara umum. Harga kitab al qiroatul ashriyah jilid 3 duta ilmu murah ada disini. * silahkan gunakan link 1 atau link 2 untuk mendownload, gunakan salah satunya saja ya. Source: www.scribd.com Fast Money. Syeikhul Kabir Al-Imam Ali bin Harzahim Al-Maghribi yang dikenal dengan Ibnu Harzahim adalah seorang ulama besar di Maroko yang hidup sezaman dengan Imam Abul Hasan Asy-Syadzili. Imam Ibnu Harzahim ini awalnya sangat membenci kitab Ihya Ulumuddin milik Imam Ghazali. Di puncak kebenciannya, beliau memerintahkan semua penduduk mengumpulkan kitab Ihya yang dimilikinya untuk dibakar di depan masjid jami selepas shalat Jum' malam sebelum beliau melakukan aksinya itu, pada tidurnya beliau bermimpi bertemu Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam beserta Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khattab, serta seorang bercahaya yang tidak lain adalah Imam Ghazali. Setelah Imam Ghazali mengadukan kebencian Imam Harzahim kepada kitabnya, Nabi lalu meminta kitab Ihya kepada Imam Ghazali. Lembar per lembar beliau membacanya dan menyatakan bahwa kitab Ihya adalah benar. Begitu juga komentar dari kedua Nabi memerintahkan agar Imam Harzahim dicambuk sebagai hukuman atas kebencian serta makarnya yang akan membakar kitab Ihya. Ketika beliau bangun, beliau mendapati punggungnya menghitam akibat bekas cambukan dan masih merasakan sakit akibat cambukan tersebut. Dari sana kemudian beliau bertaubat serta mencintai kitab Ihya hingga akhir hayatnya. Imam Abul Hasan Asy-Syadzili yang ikut memandikan beliau saat wafatnya, telah bersumpah bahwa bekas cambukan itu masih Hamisy Ihya Ulumuddin juz 1 hal. 10-13 karya Habib Abdul Qadir bin Syeikh Alaydrus qs Kitab Jami Karamatul Aulya juz 1 hal. 180-181 karya Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani qs Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad. Allahumma shalli wa sallim 'ala sayyidina Muhammad abdika wa Rasulika Nabiyil Ummiyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa ini berisi ajaran tentang Adab, ibadah, tauhid, akidah dan tasawuf yang sangat mendalam. Kitab ini merupakan hasil perenungan yang mendalam dari Imam Ghazali tentang berbagai hal, khususnya tentang pensucian hati. Seorang ulama besar lainnya al-Imam an-Nawawi pernah berkata “Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya kitab Ihya’ Ulumuddin maka ia mencukupi semua kitab yang hilang itu.”Mutiara Hikmah Imam GhazaliKita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan hingga tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jika mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat dengan bantuan dan dukungan seorang Musryid, tentu kita akan bisa. Tanpa Mursyid maka mursyidmu adalah setan. Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati. Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. Imam Al Ghazali ra.Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesungguhnya siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Orang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah orang berilmu alim; ulama yang tidak memanfaatkan ilmunya.” Imam al-Ghazali raRasulullah saw bersabda, “Orang cerdas ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang bodoh ialah siapa yang memperturut hawa nafsunya dan selalu berangan-angan akan mendapatkan ampunan Allah.” Imam al-Ghazali ra.Sejak mayat diletakkan di atas peti jenazah hingga diletakkan di bibir kubur, Allah melontarkan 40 pertanyaan dengan segala Keagungan-Nya. Demi Allah, pertanyaan pertama yang Dia ajukan adalah "Hamba-Ku, telah Kusucikan pandangan makhluk bertahun-tahun, tetapi mengapa tak kau sucikan pandangan-Ku sesaat pun, padahal setiap hari Aku melihat ke kedalaman hatimu. Mengapa kau berbuat demi selain-Ku, padahal engkau bergelimang dengan segala kebaikan-Ku, apakah engkau telah tuli dan tak mendengar! Imam al-Ghazali ra. Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Instagram Facebook. Pengantar Kajian Ihya Kitab Ihya 'Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali merupakan khazanah tasawuf yang dikenal secara luas di kalangan umat Islam. Selain karena pribadinya yang menonjol dan disebut-sebut sebagai mujaddid pembaharu dalam agama, juga karena uraian dalam Ihya dekat dengan alam dan kehidupan Muslim, seperti persoalan ritual, akhlak, maupun sosial. Sebagaimana dikatakan Imam Al-Ghazali, bahwa pembahasan dalam Ihya memang ditekankan dalam wilayah muamalah. Adapun yang dimaksud "muamalah" disini adalah ilmu amal-perbuatan yang "selain harus diketahui, juga dituntut untuk diamalkan", baik secara lahir maupun batin. Inilah posisi Ihya 'Ulumuddin yang membuatnya menjadi rujukan-awal yang penting dalam mengenal khazanah tasawuf, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan aspek syariat lahir dengan aspek esoteris tasawuf dalam Islam. Ihya 'Ulumuddin terbagi dalam empat bagian besar kitab, atau dikenal sebagai rubu', dimana di dalam setiap rubu' terdiri atas 10 bab. Dan Kajian Ihya di bawah dikelompokan berdasarkan rubu'-rubu' yang terdapat dalam Ihya 'Ulumuddin. Adapun format kajiannya bisa berupa ringkasan suatu bab tertentu, cuplikan-cuplikan yang kami anggap penting, maupun kajian yang disertai referensi lain. Kami juga telah mengumpulkan hadits-hadits yang terdapat di kitab tersebut, dan sekarang sedang dicoba untuk mengumpulkan atsar-atsar kisah hikmah para Nabi, para sahabat, atau yang lainnya untuk melengkapi kajian yang ada. Besar harapan kami untuk dapat mengkaji dan menampilkan seluruh bagian-bagian Ihya secara terperinci. Mudah-mudahan kami diberi rahmat dan kekuatan dari hari ke hari untuk menampilkannya di sini. Di dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali membagi pembahasan dalam empat bagian besar, atau rubu’, yang masing-masing terdapat 10 kitab didalamnya. Keempat rubu’ itu adalah Rubu’ Ibadah, terdiri atas 01 Kitab Ilmu, 02 Kitab Akidah, 03 Kitab Taharah, 04 Kitab Ibadah, 05 Kitab Zakat, 06 Kitab Puasa, 07 Kitab Haji, 08 Kitab Tilawah Quran, 09 Kitab Zikir dan Doa, dan 10 Kitab Tartib Wirid. Rubu’ Adat Kebiasaan, terdiri atas 11 Kitab Adab Makan, 12 Kitab Adab Pernikahan, 13 Kitab Hukum Berusaha, 14 Kitab Halal dan Haram, 15 Kitab Adab Berteman dan Bergaul, 16 Kitab Uzlah, 17 Kitab Bermusafir, 18 Kitab Mendengar dan Merasa, 19 Kitab Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, dan 20 Kitab Akhlaq. Rubu’ Al-Muhlikat Perbuatan yang Membinasakan, terdiri atas 21 Kitab Keajaiban Hati, 22 Kitab Bahaya Nafsu, 23 Kitab Bahaya Syahwat, 24 Kitab Bahaya Lidah, 25 Kitab Bahaya Marah, Dendam, dan Dengki, 26 Kitab Bahaya Dunia, 27 Kitab Bahaya Harta dan Kikir, 28 Kitab Bahaya Pangkat dan Riya, 29 Kitab Bahaya Takabbur dan Ujub, dan 30 Kitab Bahaya Terpedaya. Rubu’ Al-Munjiyat Perbuatan yang Menyelamatkan, terdiri atas 31 Kitab Taubat, 32 Kitab Sabar dan Syukur, 33 Kitab Takut dan Berharap, 34 Kitab Fakir dan Zuhud, 35 Kitab Tauhid dan Tawakal, 36 Kitab Cinta, Rindu, Senang, dan Ridha, 37 Kitab Niat, Jujur, dan Ikhlas, 38 Kitab Muraqabah dan Muhasabah, 39 Kitab Tafakur, dan 40 Kitab Mengingat Mati. Imam Al-Ghazali Imam Al-Ghazali, atau yang dikenal sebagai Algazel di Dunia Barat Abad Pertengahan, adalah seorang tokoh dan filsuf terkemuka yang memiliki kejeniusan dan kepakaran di bidang fiqh, ushul dan tasawuf. Beliau lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia tahun 450 H 1058 M. Imam Al-Ghazali menuliskan Ihya 'Ulumuddin membahas ilmu-ilmu agama yang dikarangnya selama beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah antara Syams, Yerussalem, Hijaz dan Yus, yang merupakan kitab paling terkenal dan berisi paduan indah antara fiqh, tasawuf dan falsafat. Tidak saja terkenal di kalangan Kaum Muslim, tetapi juga di Dunia Barat dan luar Islam. Kajian Ihya Terbaru intisari dan atsar ihya 'ulumuddin Rubu' 1 Ibadah Rubu' 2 Adat Kebiasaan Rubu' 3 Yang Membinasakan Rubu' 4 Yang Menyelamatkan Meletakkan Harapan Sabar Gerbang Kebaikan Menumbuhkan Kesabaran

kisah dalam kitab ihya ulumuddin